BEIJING. Pasar memprediksi perang mata uang masih akan berlangsung tahun ini. Yang paling mencolok adalah antara dollar Amerika Serikat (AS) dan yuan.
Amerika masih kukuh melobi China agar membebaskan nilai tukar yuan sesuai dengan mekanisme pasar. Dalam kunjungannya ke China dan Jepang, Menteri Keuangan AS, Timothy F. Geithner menghendaki selisih apresiasi dollar AS dan yuan agar dipersempit. Tujuannya untuk membantu AS pulih dari keterpurukan ekonomi.
Geithner tiba di Beijing kemarin dan bertemu dengan wakil perdana menteri China, Wang Qishan. Ia akan mengadakan pembicaraan serius dengan penguasa Negeri Ginseng. Di antaranya adalah Perdana Menteri Wen Jiabao, Wakil Presiden Xi Jinping dan wakil perdana menteri Li Keqiang hari ini.
"Saya sangat mengapresiasi hubungan AS dan China. Kami selalu mencari cara untuk memperpanjang dan menambah kerjasama di bidang perdagangan dan investasi. AS akan terus mengembangkan apa yang telah di lakukan oleh pemimpin kami antara dua hingga tiga tahun belakang," jelas Geithner.
Selama ini, hubungan bisnis keduanya diwarnai perseteruan intervensi otoritas moneter China yang selalu melemahkan yuan terhadap dollar AS.
Selain itu, Paman Sam mulai mendekati negara dengan ekonomi terbesar di Asia itu agar memangkas quota impor minyak dari Teheran. Beberapa pekan terakhir hubungan diplomatik AS dan Irak semakin memanas.
Setelah dari Beijing, Geithner akan bertemu dengan Perdana Menteri Yoshihiko Noda dan Menteri Keuangan Jepang, Jun Azumi di Tokyo.
www.kontan.co.id
Amerika masih kukuh melobi China agar membebaskan nilai tukar yuan sesuai dengan mekanisme pasar. Dalam kunjungannya ke China dan Jepang, Menteri Keuangan AS, Timothy F. Geithner menghendaki selisih apresiasi dollar AS dan yuan agar dipersempit. Tujuannya untuk membantu AS pulih dari keterpurukan ekonomi.
Geithner tiba di Beijing kemarin dan bertemu dengan wakil perdana menteri China, Wang Qishan. Ia akan mengadakan pembicaraan serius dengan penguasa Negeri Ginseng. Di antaranya adalah Perdana Menteri Wen Jiabao, Wakil Presiden Xi Jinping dan wakil perdana menteri Li Keqiang hari ini.
"Saya sangat mengapresiasi hubungan AS dan China. Kami selalu mencari cara untuk memperpanjang dan menambah kerjasama di bidang perdagangan dan investasi. AS akan terus mengembangkan apa yang telah di lakukan oleh pemimpin kami antara dua hingga tiga tahun belakang," jelas Geithner.
Selama ini, hubungan bisnis keduanya diwarnai perseteruan intervensi otoritas moneter China yang selalu melemahkan yuan terhadap dollar AS.
Selain itu, Paman Sam mulai mendekati negara dengan ekonomi terbesar di Asia itu agar memangkas quota impor minyak dari Teheran. Beberapa pekan terakhir hubungan diplomatik AS dan Irak semakin memanas.
Setelah dari Beijing, Geithner akan bertemu dengan Perdana Menteri Yoshihiko Noda dan Menteri Keuangan Jepang, Jun Azumi di Tokyo.
www.kontan.co.id
0 comments:
Post a Comment